Qolbun Salim: Pro dan Kontra Ruwatan

Penjelasan Pro & Kontra Ruwatan 
Oleh: Team Dakwah DKMT Al-Ikhlas Pamoyanan

Jamaah Muslimin Muslimat Rahimakumullah...

kami share artikel Penjelasan pro kontra  Ruwatan  kepada jamaah Muslimin Muslimat, semoga bermanfaat..

Para ulama, muballigh dan tokoh Islam sudah berupaya meredam kemusyrikan, dosa terbesar berupa menyekutukan Allah dengan yang lainnya. Di antara kemusyrikan yang sudah diredam adalah Ruwatan, yaitu upacara kemusyrikan, percaya kepada Betoro Kolo, hingga meyakini dengan diadakan ruwatan maka terhindar dari dimangsa Betoro Kolo dan terbuanglah sialnya. Padahal sial ataupun beruntung itu datangnya hanya dari Allah Ta’ala, maka mestinya meminta hanya kepada Allah, bukan kepada selain-Nya, dan bukan dengan cara-cara yang tidak diajarkan Allah Ta’ala.
Apa itu ruwatan?
Ruwatan adalah satu upacara kepercayaan yang diyakini sebagai ritual membuang sial yang disebut sukerto alias penderitaan. Istilah ruwatan, artinya membebaskan ancaman dari marabahaya yang datangnya dari Batoro Kolo, raksasa pemakan manusia, anak raja para dewa yakni Batoro Guru.
Batoro Kolo, menurut kepercayaan kemusyrikan ini, adalah raksasa buruk jelmaan dari mani (sperma) Batoro Guru yang berceceran di laut, ketika gagal bersenggama dengan permaisurinya, BatariUma, ketika bercumbu di langit sambil menikmati terang bulan, karena Batari Uma belum siap. Karena Batoro Guru gagal mengendalikan diri “dengan sang waktu” (kolo) maka mani yang tercecer di laut dan menjadi raksasa buruk itu disebut Batoro Kolo, pemakan manusia.
Lalu Batoro Guru berjanji akan memberi makan enak yaitu manusia yang dilahirkan dalam kondisi tertentu. Seperti kelahiran tanggal sekian yang menurut perhitungan klenik (tathoyyur) akan mengalami sukerto alias penderitaan. Juga yang lahir dalam keadaan ontang-anting (tunggal), kembang sepasang (dua anak lelaki semua atau perempuan semua), sendang apit pancuran (pria, wanita, pria), pendowolimo (5 anak pria semua). Dll. (Lihat AM Saefuddin, Ruwatan dalam Perspektif Islam, Harian Terbit, Jum’at 11 Agustus 2000, hal 6).
Itulah orang-orang yang harus diruwat menurut kepercayaan dari cerita wayang. Padahal, cerita wayang itu semodel juga dengan cerita tentang Pendeta Durno yang menyetubuhi kuda lantas lahirlah Aswotomo. Konon Durno diartikan mundur-mundur keno/kena, jadi dia naik kuda betina lantas mundur-mundur maka kenalah ke kemaluan kuda, akhirnya kuda itu melahirkan anak manusia. Hanya saja anak yang lahir dari kuda ini diceritakan tidak jadi raksasa dan tidak memakan manusia.
Jadi, nilai cerita ruwatan itu sebenarnya juga hanya seperti nilai cerita yang dari segi mutunya saja sangat tidak bermutu, seperti anak lahir dari rahim kuda itu tadi.
Upacara ruwatan itu bermacam-macam. Ada yang dengan mengubur seluruh tubuh orang/ anak yang diruwat kecuali kepalanya, ada yang disembunyikan di tempat tertentu dsb.
Kemusyrikan
Ruwatan itu ada yang menyebutnya adat, ada pula yang menilainya sebagai kepercayaan. Islam memandang, adat itu ada dua macam, adat yang mubah (boleh) dan adat yang haram. Sedang mengenai kepercayaan, itu sudah langsung haram apabila bukan termasuk dalam Islam.
Adat yang boleh contohnya blangkon (tutup kepala) untuk orang Jawa. Itu tidak dilarang dalam Islam.Tetapi kemben, pakaian wanita yang hanya sampai dada bawah leher, itu haram, karena tidak menutup aurat. Tetapi kalau dilengkapi dengan kerudung, menutup seluruh tubuh dan juga menutup rambut kepala, maka tidak haram lagi, jadi boleh. Hanya saja namanya bukan kemben lagi tapi busana Muslimah atau jilbab, kalau jelas-jelas sudah menutup aurat secara Islam.
Adat yang boleh, seperti blangkon tersebutpun, kalau disamping sebagai adat masih pula diyakini bahwa akan terkena bahaya apabila tidak memakai blangkon (yang kaitannya dengan kekuatan ghaib) maka sudah menyangkut keyakinan/kepercayaan, hingga hukumnya dilarang atau haram, karena tidak sesuai dengan Islam. Keyakinan yang dibolehkan hanyalah yang diajarkan oleh Islam.
Demikian pula ruwatan, sekalipun ada yang mengatakan bahwa itu merupakan adat, namun karena menyangkut hal ghaib, berkaitan dengan nasib sial, bahaya dan sebagainya; maka jelas merupakan keyakinan batil, karena Islam tidak mengajarkan seperti itu.
Sedang keyakinan adanya bala’ akibat kondisi dilahirkannya seseorang itupun sudah merupakan pelanggaran dalam hal keyakinan, yang dalam Islam terhitung syirik, menyekutukan Allah Subhanahu wa Ta’ala, sedang orangnya disebut musyrik, pelaku durhaka terbesar dosanya.Tidak ada dalil yang menunjukkan benarnya keyakinan itu, namun justru ada ketegasan bahwa meyakini nasib sial dengan alamat-alamat seperti itu adalah termasuk tathoyyur, yang hukumnya syirik, menyekutukan Allah SWT; dosa terbesar.
Tathoyyur atauThiyaroh adalah merasa bernasib sial, atau meramal nasib buruk karena melihat burung, binatang lainnya, atau apa saja.
Abu Dawud meriwayatkan hadits marfu’ dari IbnuMas’udra:
الطِّيَرَةُ شِرْكٌ، الطِّيَرَةُ شِرْك،ٌ وَمَا مِنَّا إِلاَّ ، وَلَكِنَّ اللَّهَ يُذْهِبُهُ بِالتَّوَكُّلِ
“At-thiyarotu syirkun, at-thiyarotu syirkun wamaa minnaa illa, walaakinnallooha yudzhibuhu bittawakkuli.”
Thiyarah adalah syirik, thiyarah adalah syirik, dan tiada seorangpun dari antara kita kecuali (telah terjadi dalam hatinya sesuatu dari hal ini), hanya saja Allah menghilangkannya dengan tawakkal kepada-Nya.”(Hadits Riwayat Abu Daud). Hadits ini diriwayatkan juga oleh At-Tirmidzi dengan dinyatakan shahih, dan kalimat terakhir tersebut dijadikannya sebagai ucapan dari Ibnu Mas’ud. (Lihat Kitab Tauhid oleh Syaikh Muhammad At-Tamimi, terjemahan Muhammad Yusuf Harun, cetakan I, 1416H/ 1995, halaman 150).
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « مَنْ رَدَّتْهُ الطِّيَرَةُ مِنْ حَاجَةٍ فَقَدْ أَشْرَكَ ». قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا كَفَّارَةُ ذَلِكَ قَالَ « أَنْ يَقُولَ أَحَدُهُمْ اللَّهُمَّ لاَ خَيْرَ إِلاَّ خَيْرُكَ وَلاَ طَيْرَ إِلاَّ طَيْرُكَ وَلاَ إِلَهَ غَيْرُكَ ».
Imam Ahmad meriwayatkan hadits dari Ibnu ‘Amr bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapayang mengurungkan hajatnya karena thiyarah,maka dia telah berbuat syirik.” Para sahabat bertanya: “Lalu apakah sebagai tebusannya?”Beliau menjawab:”Supaya mengucapkan:
اللَّهُمَّ لاَ خَيْرَ إِلاَّ خَيْرُكَ وَلاَ طَيْرَ إِلاَّ طَيْرُكَ وَلاَ إِلَهَ غَيْرُكَ.
Allahumma laa khoiro illaa khoiruka walaa thoiro illaa thoiruka walaa ilaaha ghoiruka.
YaAllah,tiada kebaikan kecuali kebaikan dari Engkau, tiada kesialan kecuali kesialan dari Engkau, dan tiada sembahan yang haqselain Engkau.”(H R Ahmad). (Syaikh Muhammad At-Tamimi, Kitab Tauhid, hal 151).
Sedangkan meminta perlindungan kepada Batoro Kolo agar tidak dimangsa dengan upacara ruwatan dan wayangan itu termasuk kemusyrikan yang dilarang dalam Al-Qur’an:
وَلَا تَدْعُ مِنْ دُونِ اللَّهِ مَا لَا يَنْفَعُكَ وَلَا يَضُرُّكَ فَإِنْ فَعَلْتَ فَإِنَّكَ إِذًا مِنَ الظَّالِمِينَ(106)
“Dan janganlah kamu memohon kepada selain Allah, yang tidak dapat memberi manfaat dan tidak pula mendatangkan bahaya kepadamu,jika kamu berbuat (hal itu), maka sesungguhnya kamu, dengan demikian,termasuk orang-orang yang zhalim (musyrik).” (Yunus/ 10:106).
{ إنك إذاً من الظالمين } : أي إنك إذا دعوتها من المشركين الظالمين لأنفسهم .
“…maka sesungguhnya kamu, dengan demikian,termasuk orang-orang yang dhalim (musyrik).” Artinya sesungguhnya kamu apabila mendoa kepada selain-Nya adalah termasuk orang-orang musyrik yang mendhalimi kepada diri-diri mereka sendiri. [أيسر التفاسير للجزائري – (ج 2 / ص 153)]
وَإِنْ يَمْسَسْكَ اللَّهُ بِضُرٍّ فَلَا كَاشِفَ لَهُ إِلَّا هُوَ وَإِنْ يُرِدْكَ بِخَيْرٍ فَلَا رَادَّ لِفَضْلِهِ يُصِيبُ بِهِ مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَهُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ(107)
“Dan jika Allah menimpakan kepadamu suatu bahaya, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya selain Dia; sedang jika Allah menghendaki untukmu sesuatu kebaikan, maka tidak ada yang dapat menolak karunia- Nya…”( Yunus: 107).
Kesimpulan:
1.Ruwatan Mendatangkan Dosa Terbesar.
2.Ruwatan itu kepercayaan non Islam berlandaskan cerita wayang. Ruwatan artinya upacara membebaskan ancaman Batoro Kolo, raksasa pemakanmanusia, anak Batoro Guru/ raja para dewa. Batoro Kolo adalah raksasa buruk jelmaan dari sperma Batoro Guruyang berceceran di laut, setelah gagal bersenggama dengan permaisurinya, BatariUma, ketika bercumbu di langit sambil menikmati terang bulan.
Itulah kepercayaan musyrik/ menyekutukan Allah SWT yang berlandaskan cerita wayang penuh takhayyul, khurofat, dan tathoyyur (menganggap sesuatu sebagai alamat sial dsb). Upacara ruwatan itu bermacam-macam:
ada yang dengan mengubur sekujur tubuh selain kepala,
atau menyembunyikan anak/ orang yang diruwat,
ada yang dimandikan dengan air kembang dan sebagainya.
Biasanya ruwatan itu disertai sesaji dan wayangan untuk menghindarkan agar Betoro Kolo tidak memangsa.
3.Ruwatan itu dari segi keyakinannya termasuk tathoyyur, satu jenis kemusyrikan yang sangat dilarang Islam, dosa terbesar.Sedang dari segi upacaranya termasuk menyembah/ memohon perlindungan kepada selain Allah, yaitu ke Betoro Kolo, satu jenis upacara kemusyrikan, dosa terbesar pula.Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
الطِّيَرَةُ شِرْكٌ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ
“Thiyaroh (tathoyyur) adalah syirik/ menyekutukan Allah,thiyaroh adalah syirik, thiyaroh adalah syirik , (diucapkan) tiga kali. (HR Abu Dawud, At-Tirmidzi, dan dishahihkan oleh Ibnu Majah dari hadits Ibnu Mas’ud, dari Rasulullah saw).
4.Merasa sial karena sesuatu atau alamat-alamat yang dianggap mendatangkan sial, termasuk perbuatan kemusyrikan. Kata Nabi SAW:
مَنْ رَدَّتْهُ الطِّيَرَةُ عَنْ حَاجَتِهِ فَقَدْ أَشْرَكَ قَالُوا : وَمَا كَفَّارَةُ ذَلِكَ ؟ قَالَ : أَنْ يَقُولَ اللَّهُمَّ لَا خَيْرَ إلَّا خَيْرُك وَلَا طَيْرَ إلَّا طَيْرُك , وَلَا إلَهَ غَيْرُكَ(رواه ِأَحْمَدَ عن عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ. قال الشيخ الألباني : ( صحيح ) انظر حديث رقم : 6264 في صحيح الجامع)
“Barangsiapa yang tidak jadi melakukan keperluannya karena merasa sial, maka ia telah syirik.Maka para sahabat RA bertanya, Lalu bagaimana kafarat dari hal tersebut wahai Rasulullah? Maka jawab Nabi SAW, Katakanlah : Allahumma laa khaira illaa khairaka walaa thiyara illa thiyaraka walaa ilaha ghairaka.” Ya Allah, tidak ada kecuali kebaikanMu, dan tidak ada kesialan kecuali kesialan (dari) Mu, dan tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain-Mu. (HR.Ahmad dari Abdullah bin Umar dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani).
Allah SWT berfirman:
وَلَا تَدْعُ مِنْ دُونِ اللَّهِ مَا لَا يَنْفَعُكَ وَلَا يَضُرُّكَ فَإِنْ فَعَلْتَ فَإِنَّكَ إِذًا مِنَ الظَّالِمِينَ(106)
“Dan janganlah kamu memohon kepada selain Allah, yang tidak dapat memberi manfaat dan tidak dapat pula mendatangkan bahaya kepadamu, jika kamu berbuat (hal itu), maka sesungguhnya kamu, dengan demikian, termasuk orang-orang yang dhalim (musyrik)”. (QS Yunus/ 10:106).
5.Sudah jelas, Al-Qur’an dan Al-Hadits sangat melarang kemusyrikan. Dan bahkan mengancam dengan adzab, baik di dunia maupun di akherat. namun kini kemusyrikan itu justru dinasionalkan. Maka perlu dibisikkan ke telinga-telinga mereka, bahwa sebenarnya lakon mereka tu menghadang/ menantang datangnya adzab dan murka Allah SWT, di dunia maupun di akherat.
Masyarakat perlu diberi penjelasan, bahwa ruwatan itu adalah kemusyrikan, dosa terbesar yang tidak diampuni. Hingga pelakunya bila meninggal dalam keadaan belum bertaubat dan berstatus musyrik, maka haram masuk surga, dan tempatnya di neraka. Karena Allah Ta’ala telah berfirman:
{إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ} [المائدة: 72]
Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun. (QS Al-Maaidah: 72). 
Sumber Link :http://www.arrahmah.com/news/2014/10/24/ruwatan-dan-bahayanya-bagi-aqidah-islam.html

Ruwatan Buang Sial Islami

Oleh: Team Ijazah Ilmu hikmah DKMT Al-Ikhlas Pamoyanan

Jamaah Muslimin Muslimat Rahimakumullah...

kami share contoh ijazah riyadhah Ruwatan buang sial kepada jamaah Muslimin Muslimat, semoga bermanfaat dan insa Allah tidak berbau ke musyrikan...

A. SYARAT MENGGELAR RITUAL RUWATAN DIRI PRIBADI :

1. Ikhlas.


    Melakukan dengan suka rela, percaya akan sebuah energi DOA dan Kuasa Tuhan YME.
2. Puasa.
    Setiap peserta ruwat diharapkan berpuasa 1 hari (puasa weton). Atau melakukan puasa       Dino dulur selama 3 hari, dimulai hari Selasa Kliwon. Puasanya seperti puasa ramadhan     (makan buka-sahur boleh apa saja, yang penting baik dan halal). KHUSUS bagi yang sedang sakit diperbolehkan tidak melakukan puasa.
3. Beramal (donasi). Menyediakan uang sedekah yang didonasikan kepada kaum fakir miskin atau orang yang membutuhkan. Nominal uang donasi bebas, sesuai dengan kemampuan dan keikhlasan anda masing-masing. Donasi sedekah inisyarat WAJIB.
4. Syukuran (slametan) Bila anda yangsanggup menyediakan syukuran berupa nasi, sayur, lauk pauk dan buah silahkan dibuat, minimal bisa dibagikan kepada 7 orang tetangga atau fakir miskin. Syukuran makanan ini TIDAK WAJIB. Hanya khusus bagi anda yang mampu dan ikhlas saja.





B. SARANA RUWATAN :
     Setiap peserta bersedia menyediakan sarana RUWATAN sebagai berikut:
  •  Air 7 sumber. Diambil dari 7mata air. Atau bila kesulitan boleh juga air Sumur tanah dari tetangga sekitar . Pisahkan per sumber air dalam wadah yang berbeda. Jangan dicampur.
  • Bunga 7 macam. Jangan dicampur.
  • Wewangian. Boleh minyak parfum nonAlkohol (minyak bibit) 
  •  Kain Mori (putih polos) kira-kira 1 meter saja.
SARANA KHUSUS :
  • Bagi anda yang merasa kesulitan dalam hal jodoh menyediakan sarana berupa sepasang burung merpati (jantan dan betina). Bisa dibeli di pasaratau orang yang punya (peternak).
  • Bagi anda yang ingin meruwat rumah sendiri, sediakan tanah rumah 1 sendok makan, lalu dibungkus dalam kertas putih.
  • Bagi anda yang merasa sering sakit-sakitan menyediakan air hujan yang ditampung langsung tetesan dari langit.
  • Bagi anda yang merasa selama ini sulit menerima hidayah ilmu ghaib, susah belajar ilmu ghaib menyediakan sarana sebuah Kelapa Hijau Muda 1 butir.



T ATACARA RUWAT DIRI PRIBADI

Langkah Pertama, PERSIAPAN :
  1. Sediakan 7 ember (tempat air).
  2. Isilah dengan air 7 sumber. Masing-masing ember diisi 1 sumber air. Jadi jangan dicampur.
  3. Kemudian taburi bunga. Masing-masing ember ditaburi 1 jenis bunga.
  4. Menghadap air bunga, dekatkan bibir anda dengan air bunga lalu ucapkan Asma: “Al-Hayyu” (Yang Maha Hidup) sebanyak 7 kali ulangan. Setelah selesai baca 7 kali kemudian pindah ke air bunga yang lain, lakukan hal yang sama. Demikian seterusnya sampai air bunga ketujuh.
  5. Kemudian Jemur air bunga ini dibawah sinar matahari sekitar 3 jam. Air bunga ini nantinya akan digunakanuntuk Mandi Ruwat.
Langkah Kedua, DOA RUWAT :
  1. Sambil menunggu air bunga dijemur di sinar matahari, lakukan doaruwat seperti berikut ini.
  2. Bagi yang muslim bersihkan diri dengan berwudhu. Bagi yang nonmuslim membasuh anggota badankepala, tangan dan kaki. Biasanya kotoran & debu sering menempel dibagian badan itu.
  3. Duduk bersila, tenang dan khusuk. Semua sarana yang telah disediakan (tanah / kelapa hijau / air hujan / makanan syukuran / burung merpati) letakan di dekat anda. Bila doa ruwat dilakukan disebuah kamar, letakanlah semua sarana tersebut satu ruangan dengan anda. Sarana ditata yang rapi.
  4. Pakailah wewangian minyak non-alkohol. 
  5. Mulai membaca doa ruwat sebagai berikut :
Awalilah dengan membaca kalam ilahi yang ada di kitab suci. Untuk muslim membaca surat Quran berikut ini. Bagiyang agama lain bisa menyesuaikan, yang penting membaca kitab suci.
*. S. Al Fatihah 7 kali atau 70kali.
*. S. Al ikhlas 7 kali atau 70 kali
*. S. Al Falaq 7 kali atau 70 kali
*. S. An-Nas 7 kali atau 70 kali
*. S. Surat Yasin1 kali

Kemudian dilanjutkan dengan membaca Doa Ruwat berikut: Muslim dan Non muslim sama saja.

Doa Ruwat Pelepas Segala Kesulitan
Maha suci Tuhan yang menghilangkankesusahan orang yang berhutang.
Maha suci Tuhan yang menggembirakan orang-orang yang sedang menderita kesusahan.
Maha suci Tuhan yang menjadikan perbendaharaan antara KAF dan NUN.
Maha suci Tuhan yang apabila DIA menghendaki segala sesuatu, hanyalah berkata kepadanya “Jadilah” maka jadilah.
Wahai Tuhan yang menggembirakan (kami) hilangkanlah segala kesusahan,hilangkanlah segala kesusahan yang kami derita, dengan kelapangan yang segera.
Wahai Dzat yang Maha Pengasih.

Doa Ruwat Mengusir Malapetaka
Wahai Pengampun kesalahan.Wahai penolak berbagai bencana. Wahai puncak segala harapan. Wahai penganugerah segala karunia. Wahai pemberi segala hadiah. Wahai yang memberi rezeki kepada manusia. Wahai yang memenuhi keinginan. Wahai yang mendengarkan keluhan.Wahai yang membangkitkan manusia. Wahai yang membebaskan para tawanan.

6Bacalah Doa ruwat diatas dengan khusuk, jangan tergesa-gesa. Resapi dan hayati sepenuh hati semata-mata mengharapridho dan pertolongan ilahi.
7.  Setelah selesai pembacaan, lalu guntinglah rambut anda beberapahelai. Bungkus potongan rambut dengan kertas putih.
8. Setelah pembacaan Doa Ruwat dan pemotongan rambut, lalu langkah berikutnya adalah mandi ruwat.

Langkah ketiga, MANDI RUWAT:
1. Sebelum melakukan mandi bacalah Doa-berikut ini :  
(Aku bersuci untuk ragaku, jiwaku dan sukmaku sesuai kehendak Tuhan Yang Maha Esa).
2. Cara mandi: Guyur badan 7 kali, masing-masing ember 1 kali. Guyur pelan-pelan seperti jatuhnya air pancuran.
3. Setelah selesai mandi kemudian anda pakai pakaian yang bersih (disarankan memakai pakaian warna polos, diutamakan putih). Sebab kombinasi warna bisa memberikan efek gelombang energi metafisika yang berbeda-beda terhadap pemakainya.
*. INGAT! Setelah mandi, bunga yang terjatuh / tercecer dilantai diambil kembali, kumpulkan dalam wadah. Begitupula dengansisa bunga dalam air ember. Nantinya bunga ini akan di larung (di buang / hanyutkan) di sungai. Hal ini didasarkan pada “sengkala” (nasib buruk, dosa, sifatburuk dan nafsu angkara murka) harus harus di buang jauh dari dalam diri manusia. Larung dimaknakan di buang jauh. Sedangkan sungai (muaranya menuju lautan bebas) sebagai simbol dunia luas dan tak terbatas
*. Jangan sampai ada bunga yang dibuang di closed kamar mandi atau saluran septitank atau tempat sampah, efeknya tidak baik untuk keberuntungan rumah dan penghuninya.

Langkah keempat, MELARUNG SENGKOLO SECARA SIMBOLIK
1. Yang akan dilarung adalah sisa-sisa bunga 7 rupa (setelah dipakai mandi ruwat) dan potongan rambut. Bungkus jadi satu dengan kain mori yang telah disediakan.
2. Saat akan melarung di sungai bacalah niat dan doa berikut :

 (Aku tidak membuang mori beserta isinya, tetapi aku membuang apa yang menjadikan kesialan padadiriku).

 (Larutnya Sengkolo karena kehendak sejatinya hatiku) .
3. Bagi anda yang menyediakan syarat khusus:
- Sepasang burung merpati
Setelah melarung bungkusanMori diatas, kemudian dilanjutkan dengan melepas sepasang burung merpati ke alam bebas. Saat melepaskannya bacalah Doa :

  (Larutnya Sengkolo karena kehendak sejatinya hatiku)

Sepasang merpati adalah simbol perjodohan dan kasih sayang. Denganmemberikan kebebasan & kebahagian hidup kepada sesama makhluk Tuhan,harapannya anda pun kelak akan mendapatkan kebahagiaan yang sama.
- Sarana yang berupa Tanah, dikembalikan ke tempat asalnya (dipendam). Baca doa-mantra seperti diatas. Semoga tempat tersebut kembali berkah dan menguntungkan.
- Sarana Air kelapa Hijau diminum.
Air kelapa hijau diyakini memiliki tuah kekuatan spiritual, maka banyak digunakan sebagai sarana pengisian ilmu ghaib. Tetapi dari pengalaman saya tidak baik dijadikan sarana bagi mereka yang menginginkan keturunan / anak (momongan).
- Sarana Air hujan diminumkan kepadaorang yang sakit.
Diriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda: “Jibril mengajariku obat yang tidak memperlukan obat yang lain.” Beliau ditanya: “Ya Rasulullahsaw apa obat itu?” Beliau menjawab: “Hendaklah air hujan diambil sebelum jatuh ke tanah kemudian diletakan di bejana yang bersih dan dibacakan surat Al Fatihah, Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Nassebanyak70 kali. Lalu hendaklah airnya itu diminumsegelas diwaktu pagi dan sore. Demi Dzat yang mengutusku dengan kebenaran, sungguh Allah akan menghilangkan penyakit itu dari badan orang yang meminumnya.”
- Sarana uang.
Uang yang diniatkan untuk infak didonasikan / disumbangkan kepada fakir miskin yang membutuhkan. Semoga rejeki anda kelak semakin lancar dan hidup berkecukupan.

Langkah Terakhir, Menjalankan PUASA
*. Setelah selesai acara ruwatdiatas, terakhir anda kemudian menyatakan niatberpuasa. Lafal niat puasa bebas, yang penting ikhlasberpuasa karena Tuhan YME.
*. Puasa dimulai saat Maghrib(terbena m matahari). Berakhir saat maghrib hari berikutnya. Puasa boleh seperti Ramadhan, boleh juga Puasa Mutih.
*. Bagi yang melaksanakan Ritual Ruwatan ini menjelang Weton maka laksanakan puasa cukup 1 hari (jatuh weton).
*. Bagi yang menjalankan Ritual Ruwatan di hari Senin menjelang Selasa Kliwon, maka melaksanakan puasa Dino Dulur selama 3 hari, dimulaiSelasa Kliwon.
Yang dilakukan dalam masa puasadan yang menjadi hikmah puasa ini adalahsebagai berikut:
1. Cegah makan : Puasa di siang hari, boleh makan di malam hari tetapi ala kadarnya (kecuali yang telah bertekadPuasa Mutih).
2. Cegah tidur artinya tidurlah selepas tengah malam dan bangunlah sebelum matahari terbit. Dan siang hari tidak boleh tidur.
3. Tapa Mbisu ( mesu budi anyipta rahayuning badan) artinya mulai bangun pagi saat terbit matahari menciptakan keseimbangan badan dengan tolong menolong kepada orang lain.
4. Wahdat, artinya mengurangi dan mengendalikan nafsu seks.
5. Sabar dalam menjalani kehidupan

Demikian tatacara Ritual Ruwatan. Pahami dengan baik dan laksanakan dengan penuh keyakinan dan penghayatan. Ingatlah, bukan berarti dengan sekali melakukan ritual ruwatan kita akan terbebas dari sengkala selamanya, tidak demikian. Sengkala dan kesialan akan bisa datang lagi kapan saja, maka setelah melakukan ritual ruwatan, jalankanlah5 kebaikan seperti telah dijelaskan diawal. Segala kebaikan kelak akan membuahkankebai kan juga. Semoga bermanfaat

Posting Komentar

0 Komentar